Desi Gebrina Rezeki adalah lulusan dari SMAN 2 Banda Aceh tahun 2015, yang saat ini tengah menjalani Pendidikan di Akademi Militer Magelang menjadi seorang Taruni Akmil angkatan 2016. Desi bukan siapa-siapa, bukan anak orang kaya ataupun anak seorang pejabat. Desi hanya anak seorang tukang pangkas rambut di Banda Aceh.
M.Yahya atau Pak Yahya adalah orang tua Desi, pria tua berperawakan tinggi ini profesi keseharian beliau untuk menafkahi keluarganya adalah sebagai tukang pangkas rambut.
Profesi sebagai tukang cukur sudah ditekuninya sejak usia 25 tahun. Namun hingga kini, ayah empat orang anak ini belum memiliki usaha sendiri. Yahya masih menjadi pekerja di usaha pangkas milik orang lain.
Setiap hari, Pak Yahya berangkat dari rumahnya di Komplek Cinta Kasih, Neuhen Aceh Besar menuju tempat bekerja di Ketapang Banda Aceh menggunakan motor tua Honda Astrea 70. Jaraknya sekitar 23 kilometer. Berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB dan baru pulang kerumah ketika malam hari.
Suatu hari, putri bungsunya, Desi Gebrina Rezeki yang baru lulus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Banda Aceh tahun 2015 meminta izin untuk ikut seleksi masuk Akmil.
Pak Yahya dan keluarga memberi ijin tetapi hanya bisa pasrah seraya berdoa dan berharap yang terbaik untuk anaknya. Desi dengan semangat mengikuti serangkaian tes di tingkat Kodam Iskandar Muda, Banda Aceh.
“Selama seleksi saya tidak begitu paham apa saja yang diujikan. Desi hanya pamit dan meminta doa setiap akan berangkat seleksi,” kata Pak Yahya dalam keterangan tertulis yang disampaikan Penerangan Kodam Iskandar Muda, Jumat (13/1/2017).
Tahap seleksi Akmil tingkat daerah diikuti Desi. Suatu hari Desi mengatakan kepada orang tuanya bahwa dia lulus tingkat daerah dan akan diberangkatkan untuk mengikuti seleksi tingkat pusat.
Rasa haru seakan tak percaya menyelimuti keluarga Pak Yahya ketika melepas keberangkatan anaknya di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.
Beberapa minggu sejak Desi berangkat ikut seleksi tingkat pusat di Magelang, datang kabar gembira diterima Pak Yahya. Anaknya, Desi diterima sebagai Taruni Akademi Militer tahun 2016.
“Saat terima kabar gembira tersebut, saya sedang berada di kios pangkas rambut, puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT,” ucap Pak Yahya.
Dimata ayahnya, Desi merupakan anak yang ulet dan aktif juga disenangi lingkungan. Waktu SMA Desi juga senang berolah raga, diantaranya olah raga bola voli dan bersama kawan-kawan nya pernah memperoleh prestasi dengan memenangkan kejuaraan bola voli tingkat O2SN dan POPDA Aceh tahun 2012.
Pada akhir Desember 2016 lalu, Desi mendapat kesempatan mengunjungi keluarga di kampung. Ia pulang dengan seragam Taruni Akmil.
“Perasaan bangga tentu ada tapi perasaan syukur kami yang sangat besar pada Allah SWT atas semua ini tidak bisa kami ungkap dengan kata-kata,” ungkap Pak Yahya
Sumber : Pendam IM