Mungkin sudah menjadi cerita umum yang beredar dimasyarakat bahwa untuk menjadi Prajurit TNI itu harus nyogok atau harus kenal dengan pejabat dilingkungan TNI.
Anggapan itu sebenarnya salah, untuk menjadi Prajurit TNI mulai awal seleksi sampai dengan pendidikan tidak di pungut biaya, semua di tanggung oleh Negara. Hal itu yang kadang menyurutkan niat kita untuk mendaftar menjadi Prajurit TNI, padahal sebenarnya kita mempunyai Potensi untuk menjadi Prajurit TNI, akhirnya kita kalah sebelum bertempur.
Akibatnya Tidak sedikit diantara para calon anggota TNI, masih mau saja menyetorkan uang dalam jumlah tertentu kepada calo/oknum TNI. Perlu diketahui, bahwa seorang calo sesungguhnya tidak memiliki kewenangan untuk menentukan kelulusan. Dan tak ada hubungannya dengan lulus atau tidaknya seorang calon prajurit. Penentuan lulus tidaknya seorang calon prajurit adalah melalui hasil seleksi dan tes, dan pengumumannya pun dilakukan secara terbuka.
Kesalahan besar bila ada yang mengeluarkan uang untuk masuk menjadi prajurit TNI. Keberadaan calo ini tentunya dapat merusak citra dan sistem rekrutmen yang sehat, bersih dan profesional. Mereka sengaja memanfaatkan keuntungan besar dari para calon anggota TNI, dan menghembuskan isyu bahwa masuk TNI harus bayar ini bayar itu.
Para calo ini bermain dengan metode spekulasi. Awalnya para calo akan menjaring korban lalu meminta sejumlah uang dari para korbannya. Lantas, apakah calo itu benar-benar bekerja? Tentu saja tidak. Mereka hanya duduk manis sambil memonitor hasil pengumuman. Jika lulus, otomatis uang masuk ke kantong mereka. Sementara bagi yang tidak lulus, uang akan dikembalikan setengah.
Ada pula calo yang membuat kesepakatan dengan korbannya. Mereka tidak minta uang di muka, namun ketika korban lulus, maka si calo akan segera menuntut haknya. Padahal tanpa uang, sesungguhnya para korban sudah memenuhi syarat untuk lulus. Bukan karena jasa si calo. Bahkan ada calo tidak mau mengembalikan uang meskipun korbannya tidak lulus.
TNI AD bertekad untuk memberantas praktik percaloan Seleksi Tentara. Ancaman bagi calon anggota TNI jika ketahuan menyogok, maka dipastikan orang tersebut tidak akan menjadi anggota TNI. Dan memastikan oknum yang menjadi calo akan diberi sanksi seberat-beratnya.
Proses masuk TNI yang tidak benar, nantinya dapat menjadi potensi buruk bagi penegakan disiplin militer. Sehingga bagi masyarakat yang mengetahui adanya oknum TNI yang melakukan praktik percaloan, untuk tidak ragu-ragu melaporkan.