Kecelakaan yang terjadi antara Kereta Api dan Mobil sering kali terjadi ada beberapa penyebab, diantaranya mungkin mobil menerobos palang kereta api, tapi yang sering terjadi penyebab kecelakaan adalah mobil berhenti atau mogok tiba-tiba ketika melintas rel kereta api. Hal inilah yang menggelitik hati saya untuk mencari tahu mengapa hal itu bisa terjadi.
Ketika kita sedang menikmati perjalanan bermobil dengan tenang, mungkin sambil mendengarkan musik atau bercakap-cakap dengan teman dalam mobil. Lalu perjalanan kita sampai di tempat rel kereta api melintas di jalan raya. Tanpa ragu, seperti biasa,kita pun terus melajukan mobil karena pintu penghalang rel kereta belum diturunkan, yang artinya kereta api masih jauh dan pengguna jalan raya masih bebas melaju.
Tapi kemudian hal tidak diinginkan terjadi. Mesin mobil kita kebetulan mati tepat ketika badan mobil ada di atas lintasan rel kereta api, tidak apa-apa kita bisa menghidupkan kembali. Tetapi, meski berkali-kali kita telah mencoba menghidupkan kembali, mesin mobil tidak mau hidup. Padahal bahan bakar masih penuh dan mesin kelihatannya baik-baik saja tidak ada kerusakan apa pun. Apa yang terjadi ? Lebih penting lagi, apa yang harus dilakukan ?
Kenyataan semacam itulah yang sering menimbulkan tabrakan antara kereta api yang melaju cepat dengan mobil yang mogok di lintasan rel, dapat dipastikan mobil akan tertabrak dengan keras, yang tentu malapetaka bagi orang yang berada di dalamnya.
Mengapa mesin mobil yang mati di atas lintasan rel kereta api sering kali sulit hidup kembali ? Gesekan antara roda-roda kereta api yang menjadi penyebabnya. Ketika kereta api melaju dan roda-rodanya menggesek kedua rel nya, efek itu melahirkan impedansi (penghalang) bagi upaya menghidupkan mesin mobil. Akibatnya, mesin mobil yang kebetulan mati di atas rel akan sulit dihidupkan kembali. Efek impedansi itu tidak bermasalah bagi mesin mobil yang hidup. Tapi mesin mobil yang kebetulan mati di atas rel, biasanya akan terkena efeknya.
Efek impedansi terutama berpengaruh pada mobil atau kendaraan berbahan bakar bensin, meski kendaraan berbahan bakar solar juga kadang berpengaruh. Pada kendaraan berbahan bakar bensin, starter digerakkan oleh dinamo yang kemudian akan menghasilkan medan magnet untuk selanjutnya menggerakkan mobil. Proses itulah yang dihalangi oleh efek impedansi ketika kereta api kebetulan sedang melaju, sementara proses penyalaan mesin berada di atas relnya.
Timbulnya efek impedansi tidak memerlukan jarak yang dekat, karena laju kereta api yang masih cukup jauh pun bisa menghasilkan efek yang sama. Pengaruh itu sudah mulai terjadi ketika kereta api berjarak sekitar 1,5 kilometer dari tempat mobil mogok di atas lintasan rel nya.
Bagaimana menghadapi keadaan yang cukup gawat itu? Kita bisa turun dari mobil, lalu berusaha mendorongnya agar keluar dari lintasan rel sehingga nantinya mesin dapat dihidupkan kembali setelah cukup jauh dari rel. Bagaimana kalau tidak ada waktu untuk mendorong mobil hingga keluar dari rel? Yah setidaknya kita telah keluar dari mobil dan dapat menyelamatkan diri.
Ada pendapat lain, tapi sebaiknya jangan terlalu berspekulasi. Pendapat itu adalah membunyikan klakson mobil terus menerus ketika mobil kita terkunci di atas rel. Gesekan roda-roda kereta api dengan rel memunculkan medan listrik yang sangat tinggi dan hal itu bisa bertahan hingga tiga jam. Membunyikan klakson secara simultan dapat memutuskan aliran listrik itu yang dapat memberi kita kesempatan menyalakan mesin mobil atau setidaknya menggerakkannya untuk menjauh dari rel. Tetapi seperti yang disebutkan tadi, jangan terlalu berspekulasi, nyawa selalu lebih penting, karena bila itu terjadi akan membuyarkan cita-cita kita bukan?
Sumber : Dari berbagai sumber